Senin, 09 Februari 2015

Adab di Jalan


 

ADAB DI JALAN
Assalamu’alaikum warohmatulloh wabarokatuh//
Pendengar/ yang di dirahmati Alloh l/ pada pada pertemuan kali ini/ kita akan membahas terkait dengan adab ketika kita berada di jalan//
Pendengar/ agama islam begitu memperhatikan penganutnya agar jangan sampai penganutnya terjerumus kedalam Akhlak yang tercela baik kepada Alloh dan sesama Makhluk/ begitu pula dalam hal ini/ yaitu terkait dengan adab ketika kita sedang berada dijalan/ islam sendiri telah memberi aturan bagaimana kita berperilaku ketika kita berada di jalan/ dan memberikan hak jalan/ dalam hal ini Rosululloh n mewasiatkan para shohabatnya/ yaitu// Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan juga Muslim// Dari Abi Sa’id Al Khudri a dari Nabi Muhammad n  bahwa beliau bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوْسَ في الطُّرُقَاتِ 
Yang artinya/ "Hindarilah duduk di jalan-jalan//
Rosululloh n memperingatkan kaum muslimin untuk tidak duduk di jalan-jalan// Jika mesti demikian/ maka hendaklah ia memberikan hak jalan//
Pedengar/ demikian Rosululloh memperingati para Sahabatnya yang mulia untuk tidak duduk dijalan/ namun apabila tidakbisa dihindari untuk duduk dijalan maka ada beberapa adab tuntunan atau hak yang diberikan kepada jalan di antaranya adalah;

Yang pertama// menundukkan pandangan/ mencegah kemadhorotan/ menjawab salam/ amar ma’ruf dan nahi munkar// Diriwayatkan dari Abi Sa’id Al Khudri a dia berkata: Bersabda Rosululloh n/ melalui hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori/:
إِياَّكُمْ وَاْلجُلُوْسَ عَليَ الطُّرُقَاتِ فَقَالُوْا: مَا لَنَا بُدٌّ إِنَّمَا هِيَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيْهَا، قَالَ: فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلاَّ اْلمَجَاِلسَ فَأَعْطُوْا الطَّرِيْقَ حَقَّهَا// قَالُوْا: وَمَا حَقُّ الطَّرِيْقِ ؟ قَالَ:غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ اْلأَذَى وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ
Yang artinya/ "Hindarilah duduk di jalan-jalan// Mereka berkata: 'Kami tidak bisa meninggalkan tempat itu/ tempat kami berbincang-bincang disini'// Bersabda Rosululloh n/: "Jika kalian enggan meninggalkan tempat ini/ maka berilah hak jalan"// Mereka bertanya: "Apa hak jalan itu?"// Rosululloh menjawab: "Menundukkan pandangan/ mencegah kemadhorotan/ dan amar ma’ruf nahi munkar'"//

Kemudian yang kedua// Dengan Menunjukan jalan kepada orang yang bertanya/ berdasarkan sabda Rosululloh n melalui hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori pula/:
وَدَلُّ الطَّرِيْقِ صَدَقَهٌ
Yang artinya/ “Menunjukkan jalan adalah shodaqah”//

Baiklah pendengar yang budiman// selanjutnya adab yang ketiga/ ialah membuang sesuatu yang membahayakan di jalan sebagaimana sabda Rosululloh n dalam hadits yang diriwayatakan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban:

نَزَعَ رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ غُصْنَ شَوْكٍ عَنْ الطَّرِيقِ إِمَّا كَانَ فِي شَجَرَةٍ فَقَطَعَهُ وَأَلْقَاهُ وَإِمَّا كَانَ مَوْضُوعًا فَأَمَاطَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ بِهَا فَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ
 Yang artinya/ "Seseorang yang tidak mempunyai amal baik sama sekali/ menjauhkan ranting duri dari jalan// Jika berada di pohon/ dia memotongnya dan membuangnya dan jika berada di suatu tempat/ maka dia membuangnya lalu Alloh memberi penghargaan atas perbuatan itu dan memasukannya ke dalam surga"//
Dan dalam hadits yang lain Rosululloh n bersabda/:

عُرِضَتْ عَلَيَّ أَعْمَالُ أُمَّتِي حَسَنُهَا وَسَيِّئُهَا فَوَجَدْتُ فِي مَحَاسِنِ أَعْمَالِهَا الْأَذَى يُمَاطُ عَنْ الطَّرِيقِ وَوَجَدْتُ فِي مَسَاوِي أَعْمَالِهَا النُّخَاعَةَ تَكُونُ فِي الْمَسْجِدِ لَا تُدْفَنُ

Yang artinya/ “Diperlihatkan kepadaku amal-amal umatku/ amal baik dan amal buruk mereka/ lalu aku mendapatkan dalam amal baik mereka itu membuang duri dari jalanan dan aku temukan dalam amal buruk mereka ialah berdahak di masjid yang tidak ditimbun dengan tanah”//

Dan dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Rosululloh bersabda/:


خَلْقُ كُلِّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِي آدَمَ عَليَ سِتِّيْنَ وَثَلاَثِمِائِةِ مَفْصَلاً فَمَنْ كَبَّرَ اللهَ وَحَمِدَ اللهَ وَهَلَّلَ اللهَ وَسَـبَّحَ اللهَ وَاسْتَغْفَرَ اللهَ  وَعَزَلَ حَجَرًا عَنْ طَرِيْقِ اْلُمسْلِمِيْنَ أَوْ شَوْكَةً أَوْ عَظْمًا  عَنْ طَرِيْقِ اْلُمسْلِمِيْنَ أَوْ أَمَرَ بِمَعْرُوْفٍ أَوْ نَهَي عَنْ مُنْكَرٍ عَدَدَ تِلْكَ السِّتِّيْنَ وَالثَّلاَثِمِائِةِ فَإِنَّهُ يُمْسِي يَوْمَئِذٍ وَقَدْ زُحْـزِحَ عَنِ النَّارِ
Yang artinya/ “Penciptaan Setiap manusia dari keturunan Adam dengan 360 persendian// Barangsiapa yang bertakbir/ bertahmid/ bertahlil/ bertasbih/ beristighfar kepada Alloh dan menyingkirkan batu/ duri atau tulang dari jalan kaum muslimin/ beramar ma’ruf dan nahi munkar sejumlah tigaratus enam puluh itu karena dia/ maka pada hari itu dia telah dijauhkan dari neraka”//
Kemudian dalam riwayat muslim di sebutkan bahwa Rosululloh n bersabda;

وَقَدْ  رَأَيْتُ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فِي اْلَجنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيْقِ كَانَتْ تُؤْذِي الْمُسْلِمِيْنَ
 Yang artinya/ “Sungguh aku melihat seseorang lelaki yang mondar-mandir di surga karena memotong pohon di jalan yang konon mengganggu orang muslim”//
Adab yang keempat// Dilarang membuang hajat di jalan kaum muslimin atau di tempat berteduhnya// Dari Abu Hurairah a bahwa Rosululloh n bersabda/:

اِتَّقُوْا اللَّعَّانيْنِ// قَالُوْا وَمَا الَّلعَّانَانِ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: الَّذِي يَتَخَلىَّ فِي طَرِيْقِ النَّاسِ أَوْ ظِلِّهِمْ
Yang artinya/ "Jagalah diri kalian dari dua tempat yang menyebabkan orang mengutuk!"// "Apakah dua tempat yang menyebabkan orang mengutuk itu wahai Rosululloh?"/ beliau menjawab: "Yaitu orang yang membuang hajat di jalan umum atau tempat berteduhnya orang banyak'"//hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim// 

Selanjutnya pendengar// Adab yang keelima// Laki-laki lebih berhak di tengah jalan daripada perempuan// Diriwayatkan dari Abi Usaid Al Anshori a bahwa dia mendengar Rosululloh n saat dia berada di luar masjid/ maka bercampurlah laki-laki dan perempuan di jalan lalu bersabda Rasululah n kepada para perempuan:

إِسْتأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تُحَقِّقْنَ الطَّرِيْقَ عَلَيْكُمْ  بِحَافَاتِ الطَّرِيْقِ فَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تَلْتَـصِقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَا لَيَتَعَلَّقَ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوْقِهَا بِهِ
Yang artinya/ "Mundurlah kalian/ karena bukan hak kalian di jalan// Hendaklah kalian berada di pinggir jalan// Maka perempuan menempel ke dinding/ karena saking melekatnya seakan bajunya menggantung di dinding"// Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud//
Adab yang kelima// Menolong seseorang untuk naik kendaraannya atau mengangkat barangnya ke atas kendaraannya/ dalam hal ini Rosululloh bersabda melalui hadits yang direiwayatkan oleh Imam Bukhori/:

كُلُّ سُلاَمَى عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ يُعِيْنُ الرَّجُلُ فِي دَابَّتِهِ يُحَامِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا َمتَاعَهُ صَدَقَةٌ//
"Setiap anggota tubuh wajib disedekahkan// Setiap hari menolong seseorang naik kendaraannya atau mengangkat barangnya ke atas kendaraanya ialah shodaqoh…
Dan pendengar/ diantara adab yang telah kita sebutkan tersebut ada beberapa kesimpulan/ Di antara adab jalan ialah menundukkan pandangan/ mencegah kemadhorotan/ menjawab salam/ amar ma'ruf dan nahi munkar/ memperbanyak dzikir kepada Alloh/ menasehati orang yang sesat/ menunjukkan orang buta/ memberi pendengaran orang yang tuli/ menolong orang yang didzolimi/ membantu orang yang lemah dalam mengangkat barangnya/ berjalan di muka bumi dengan rendah hati/ mempunya tujuan dalam berjalan/ merendahkan suara/ kata-kata yang baik/ orang yang berjalan memberi salam kepada yang duduk/ yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan/  yang kecil memberi salam kepada yang lebih besar/ menjaga tiga hal yang dilaknat: membuang hajat di sumber air/ di jalan dan tempat berteduh/  tidak banyak menengok yang tidak perlu karena akan mengurangi harga diri/ tidak mengolok-olokan perempuan yang lewat juga tidak mempermainkan pria yang lewat// demikian wallohu a’lam
Diambil dari Rubrik adab Islami www.fajrifm.com 

0 komentar:

Posting Komentar