Jumat, 12 September 2014

Riyadussholihin Alloh tidak melihat tubuh kalian tetapi hati dan ama














 

Alhamdulillah segala puji bagi Alloh Robb semesta Alam, sholawat dan salam semoga Alloh limpahkan kepada Rosululloh 
 
Abu Hurairoh  meriwayatkan, Bahwa Rosululloh   bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Yang Artinya: “Sesungguhnya Alloh tidak memandang tubuh dan rupa kalian. Akan tetapi, Dia hanya memandang hati dan amal perbuatan kalian (Hadis Riwayat Muslim)

Hadis ini sangat erat kaitannya dengan masalah ikhlas, karena berhubungan dengan masalah hati dan amal. Yaitu hati yang ikhlas dan amal yang sesuai dengan contoh Nabi .

Ibnu Taimiyyah   berkata: “Ini adalah hadis yang ringkas tentang amal hati. Dan amal hati merupakan dasar keimanan, sebagai tonggak agama, seperti mencintai Alloh dan RosulNya, tawakkal kepada Alloh, mengikhlaskan ibadah karenaNya, bersyukur kepadaNya, sabar terhadap putusanNya, takut dan berharap kepadaNya. 

Dalam hadis ini Rosululloh  ingin memberikan standar penilaian kemuliaan seorang hamba di sisi Alloh, sekaligus meluruskan pandangan sebagian manusia yang salah dalam menilai kemuliaan seseorang. Kemuliaan seseorang dalam pandangan Alloh  bukan hanya dilihat dari sisi lahirnya saja seperti rupa yang cantik atau tampan, harta yang melimpah, keturunan yang baik dan seterusnya, akan tetapi Alloh  hanya melihat amal hati seperti keikhlasan, rasa takut kepada Alloh, ketundukan dan juga amal anggota badan seperti sholat, puasa, dan lain-lain.

Berapa banyak dari manusia yang memiliki banyak harta, mempunyai kecantikan dan ketampanan rupa dan menduduki jabatan yang tinggi, akan tetapi hatinya kosong dari ketakwaan dan keikhlasan serta tidak memiliki amal sholeh. Dan sebaliknya, berapa banyak dari manusia yang miskin papa, hidup seadanya, rupa tidak bisa diandalkan, tapi ia di sisi Alloh mempunyai nilai dan posisi yang tinggi lagi mulia.
Sebagaimana Alloh  firmankan dalam surat al Hujurot ayat 13;

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian di sisi Alloh adalah yang paling bertaqwa.”
Oleh karena itu, kekayaan, rupa yang menarik dan kedudukan yang tinggi tidak akan bermanfaat sedikitpun bagi seseorang di akhirat nanti, jika ia tidak melaksanakan ketaatan kepada Alloh  l dan meninggalkan kemaksiatan kepada-Nya. Dan diantara amalan hati yang paling agung adalah keikhlasan kepada Alloh  dalam beramal.

faidah yang dapat kita petik dari hadis ini adalah;

Pertama Rupa dan harta bukan standar kemuliaan seorang hamba di sisi Alloh . 

Yang kedua Ibnul Qayyim  berkata,”Amal hati adalah pokok, sedangkan amal badan sebagai penyerta dan penyempurna. Sesungguhnya niat itu seperti ruh, sedangkan amal seperti badan. Jika ruh meninggalkan badan, ia akan mati. Maka mempelajari hukum-hukum hati lebih penting dari pada mempelajari hukum perbuatan atau badan.”

Ketiga Banyak dari manusia yang kaya dan cantik rupa, tapi ia di sisi Alloh orang yang hina dan banyak dari manusia yang miskin papa, tapi ia di sisi Alloh orang mulia.

Keempat Alloh  memberikan pahala terhadap amal perbuatan manusia itu tergantung kepada keikhlasan dan ketulusan niat yang ada dalam hatinya. 

Ibnu Taimiyyah  berkata: “Suatu bentuk amal yang dilakukan manusia dengan dasar keikhlasan dan ibadah yang sempurna kepada Alloh, maka Alloh akan mengampuni dosa dosa besarnya disebabkan keikhlasan.

Kelima seorang muslim senantiasa harus memperhatikan kondisinya agar tetap khusyu kepada Alloh , memperbaiki niatnya dan membersihkannya dari sifat yang buruk yang dibenci Alloh
Keenam memperbaiki hati harus lebih diutamakan dibandingkan memperbaiki anggota tubuh, karena amalan hati akan meluruskan amalan amalan syar’iyyah. 

Karena Amal hati sangat penting dan sangat tinggi nilainya di sisi Alloh. Dan yang terpenting dari amalan hati adalah keikhlasan karena Alloh. Sahabat Nu’man Nu’man bin Basyir  meriwayatkan Rosululloh  bersabda 

Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Apabila ia buruk, maka buruk pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati. 

Ikhlas merupakan salah satu amal hati. Sebab diterimanya seluruh amal tergantung dari niat yang ikhlas karena Alloh. Dan diterimanya amal harus terpenuhi dua syarat. Yaitu ikhlas dan sesuai dengan contoh Nabi

Ketujuh terkadang manusia melakukan sebuah amalan ibadah tetapi ingin dilihat orang lain, didengar atau dikatakan orang yang sholeh. Maka semua itu dihukumi dengan sesuatu yang tampak secara dzohirnya, bahwa orang tersebut melakukan amal, tetapi niatnya hanya Alloh  yang mengetahui.

0 komentar:

Posting Komentar