Kamis, 25 Agustus 2011

Adab-adab Dalam Ziarah Kubur


Ziarah kubur adalah suatu ibadah yang di sunnahkan dan tatacaranya telah di contohkan oleh RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam. Adapun tatacaranya ialah :
  1. Mengucapkan salam dan mendo’akan ahli kubur. Do’anya sebagai berikut :

السًّلَا مُ عَلَيْكُمْ أهْلَ الدِّيَارِ. مِنَ المُؤمِنِيْنَ وَالمُسْلِمِيْنَ. وَإنّا إنْ شَاءَ اللهُ لَا حِقُوْنَ. وَيَرْحَمُ اللهُ المُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْ خِرِيْنَ. أَسْأَ لُ اللهَ لَنَا وَلَكُمْ العَافِيَةَ.
“Semoga keselamatan menyertai kalian wahai para penghuni alam kubur, dari kalangan mu’minin dan muslimin. Sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian, semoga Allah merahmati para pendahulu dan yang akan menyusul kami nanti. Aku memohon kapada Allah agar memberikan keselamatan kepada kami dan kalian.” (HR. Muslim).
Para penghuni kubur sangat membutuhkan do’a orang-orang yang hidup, karena kesempatan beramal bagi mereka telah putus.
  1. Ketika kita melihat kuburan berjajar di hadapan kita, hendaklah kita merenung bahwa suatu saat kita pun akan di kubur seperti mereka, meninggalkan dunia yang fana ini dan kembali kepada Allah dengan seorang diri.
Dengan mengingat-ingat kematian dan juga akhirat, maka kita akan sadar bahwa kehidupan kita yang sebenarnya adalah di negeri akhirat, sedangkan dunia hanyalah ladang untuk bersiap bekal menuju akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah karena hal itu akan mengingatkanmu kepada akhirat.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Inilah tujuan utama berziarah, yaitu untuk mengingatkan kita akan akhirat, bukan untuk memohon do’a (keberkahan) dari penghuni kubur, justru penghuni kubur itulah yang harus kita do’akan.
  1. Tidak berdiri, menginjak atau duduk-duduk di atas kubur. Karena hal ini di larang oleh RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam. (Lihat, Bhulughul Marram, Hadits no. 562).
  1. Tidak memohon kepada penghuni kubur atau mengharap keberkahan dari mereka ataupun meminta pertolongan pada mereka.
Sebab hanya Allah lah tempat kita meminta dan hanya Allah-lah yang sanggup mengabulkan do’a-do’a kita. Bukankah setiap shalat kita mengucapkan :
اياك نعبد واياك نستعين
“Hanya kepada-Mu lah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan.”
Saudaraku, sesungguhnya berdo’a atau memohon kepada selain Allah adalah termasuk perbuatan syirik. Sedangkan orang yang syirik (menyekutukan Allah), akan di haramkan dari syurga-Nya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
“Sesungguhnya orang yang menyekutukan Allah, maka pasti Allah akan mengharamkan baginya syurga. Dan tempat tinggalnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang yang zhalim itu, seorang penolongpun.”(QS. Al-Maaidah : 72).
Orang yang meninggal tidak dapat memberikan pertolongan atau keberkahan kepada yang memintanya, tidak juga bisa menjadi perantara antara kita dengan Allah Subhanahu Wata’ala. Hal ini telah diketahui dengan jelas oleh para sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Oleh  karena itu tidak ada seorangpun diantara mereka yang memohon kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika menziarahi makam beliau. Sekali lagi yang perlu ditekankan adalah bahwa tujuan kita berziarah yaitu untuk mengingatkan kita kepada akhirat dan untuk mendo’akan penghuni kubur, bukan untuk mencari keberkahan dari mereka atau menjadikan mereka perantara dalam do’a kita.
  1. Tidak dibenarkan menyembelih hewan sebagai persembahan (taqarrub) kepada ahli kubur atau bernazar kepada mereka.
  1. Ziarah kubur hanya disunnahkan untuk kaum laki-laki saja.
Hal ini dinyatakan oleh Imam An-Nawawi Rahimahullah dalam Riyaadhus Shaalihiin bab yang ke-66. “Adapun kaum wanita tidak dianjurkan untuk berziarah bahkan dilarang”.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu A’nhu, dia berkata : “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallammelaknat wanita-wanita yang menziarahi kubur.” (HR. Tirmizi; di Hasankan oleh Al-bani).
Akhirnya, semoga Allah Subhanahu Wata’ala mengampuni dan merahmati seluruh kaum Muslimin, yang hidup juga yang telah meninggal dunia..

Oleh: Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami

0 komentar:

Posting Komentar