KHOLIFAH ABU BAKAR Bagian 1 (Kelahiran Abu Bakr dan Nasabnya)
Pembaca yang dirahmati
Alloh
/ dalam rubrik tarikh Islami kali ini/ kita akan
menceritakan masa Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddiiq
// berikut kisahnya…/
Pembaca yang
budiman…/ Ibnu Sa’ad menyebutkan dalam kitab Thobaqot-nya/ bahwa nasab Abu
Bakar Ash-Shiddiiq
adalah sebagai berikut :
Abu
Bakar Ash-Shiddiq namanya adalah ‘Abdulloh bin Abu Quhaafah/ (Abu Quhaafah)
nama aslinya adalah ‘Utsman bin ‘Aamir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim
bin Murroh// Ibunya Abu Bakar Ash-Shiddiiq
adalah Ummul Khoir/ nama aslinya adalah Salma binti Shakhr bin ‘Aamir
bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murroh//
Abu Bakar diberi laqob atau gelar al-’Ātiq dan
diberi kunyah atau nama keluarga Abu Bakar// Kemudian
lebih dikenal dengan sebutan ash-Shiddīq// Pada masa Jahiliyah ia termasuk salah seorang penasehat dan sangat terpandang di kalangan Quraisy// Ia adalah orang yang paling mengerti tentang nasab
atau silsilah keturunan Quraisy// Di samping itu
ia dikenal pula sebagai seorang
pedagang yang sering mengadakan perjalanan ke berbagai pelosok daerah// Selain
itu/ di masa Jahiliyah ia adalah
orang yang mengharamkan minuman keras
terhadap dirinya// Bahkan/ ia tidak
pernah menyembah dan bersujud kepada sebuah berhala// Ia adalah sahabat
Rosululloh
di masa Jahiliyah dan orang yang
pertama kali masuk Islam dari kalangan orang tua// Dalam Islam/ ia dianggap
sebagai orang kedua setelah Rosululloh
//
Pembaca
yang budiman// Abu Bakar adalah laki-laki
yang pertama kali memenuhi
seruan Rosululloh
untuk memeluk Islam/ tanpa sedikitpun meragukan kebenaran
risalah yang dibawa oleh beliau
// Sehingga
keimanannya yang mantap terhadap risalah yang dibawa oleh Rosululloh
itu/ menjadikan dirinya mendapatkan
gelar tertinggi setelah para nabi/ yaitu ash-Shiddīq//
Alloh
telah berfirman dalam surat An Nisa ayat 69
yangberbunyi;/
Yang artinya:/ “Dan barangsiapa yang mentaati Alloh dan
Rosul(Nya)/ maka mereka itu akan (dikumpulkan di Surga) bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh
Alloh/ yaitu: Nabi-nabi/ para shiddiiqiin/ orang-orang yang mati syahid/ dan
orang-orang sholih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.//”
ash-shiddīqīn adalah orang-orang yang memiliki pembenaran atau tashdīq yang
sempurna/ terhadap ajaran yang dibawa Rosululloh
/ bukan hanya mengtahui kebenaran dan
mempercayainya sepenuh keyakinan/ mereka pun merealisasikannya dalam perkataan/
perbuatan/ keadaan dakwah mereka kepada Alloh
//
Pembaca yang budiman/ Abu
Bakar
adalah seorang sahabat yang
setia menemani Rosululloh
sejak
masuk Islam hingga beliau
wafat// Ia berhijrah bersama Rosululloh
ke
Madinah dan ia pula yang menemani Rosululloh
singgah berteduh di gua dalam perjalanan
hijrahnya//
Alloh
berfirman
dalam surat At Taubah ayat 40 yang berbunyi:
ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ
هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
Yang artinya:/ “...Sedang dia salah seorang dari dua orang (yaitu beliau dan Abu
Bakar ash-Shiddiq
) ketika keduanya berada dalam gua/ di waktu dia berkata
kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita/ Sesungguhnya Alloh beserta
kita...”//
Pembaca yang budiman// Abu Bakar
selalu
terlibat dalam berbagai rentetan peristiwa bersejarah
khususnya peperangan yang dialami oleh Rosululloh
// Ia adalah orang yang tidak pernah lari dalam peperangan dan tetap
kokoh berjuang ketika banyak pasukan melarikan diri seperti pada saat perang Uhud dan Hunain// Abu Bakar
dikenal sebagai salah seorang pemberani
yang selalu tampil gagah perkasa di setiap medan peperangan// Ia tidak pernah bergeser dari posisinya agar selalu
berada di sisi Rosululloh
/ untuk membela dan
melindunginya// Abu Bakar
dikenal
pula sebagai seorang dermawan yang menginfakkan sebagian besar hartanya untuk jihad di jalan Alloh
/ bahkan hingga seluruhnya// Sebagaimana
Alloh
telah
berfirman dalam surat Al Lail ayat 17 dan 18 yang berbunyi:/
وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى .
الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى
Yang artinya:/ “Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling taqwa dari neraka itu/ yang
menafkahkan hartanya (di jalan Alloh)
untuk membersihkannya”//
Rosululloh
bersabda:
مَا نَفَعَنِي مَالٌ قَطْ، مَا نَفَعَنِي مَالُ أَبِي
بَكْرٍ
“Tidak ada harta yang lebih bermanfaat bagiku/ selain dari hartanya Abu Bakar//” (HR// Ibnu Majah/ Ahmad dan Ibnu
Hibban)
Pada saat perang Tabuk/ Abu Bakar
menginfakkan semua
hartanya sebagai bekal pasukan Islam/
saat beliau memegang tampuk
pimpinan// Banyak sahabat yang masuk Islam karena perantaraan dakwahnya/ di antaranya: ‘Utsman bin ‘Affan/ az-Zubair bin
al-Awwam dan ‘Abdur Rohman bin ‘Auf// Dan ia pun banyak membeli sejumlah budak yang mendapat siksaan yang keras dari tuannya kemudian
dimerdekakannya/ di antaranya: Bilal bin Robah/ ‘Amir bin Fuhairoh/ Zaniroh dan
lainnya// Rosululloh
mengutusnya sebagai
ketua rombongan haji pada tahun 9 Hijriyah atau
630 Masehi// Tatkala Rosululloh
ditimpa sakit menjelang wafatnya/ beliau bersabda:
(( مُرُوْا أَبَا بَكْرٍ
فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ ))
“Suruhlah Abu Bakar untuk menjadi imam sholat bagi orang-orang//” (Hadits riwayat Bukhari dan
Muslim)
Keislaman Abu
Bakar telah menjadikannya sebagai orang terbaik dari umat ini setelah Rosululloh
// Hal ini sebagaimana
diungkapkan oleh ‘Ali bin
Abi Thalib
: “Sebaik-baik umat ini setelah Rosululloh
adalah Abu Bakar/ dan sebaik-baik umat ini setelah Abu Bakar adalah ‘Umar//” (Hadits riwayat
Ahmad)
Keislaman Abu Bakar banyak membawa manfaat besar bagi Islam dan kaum Muslimin/ karena
setelah masuk Islam/ Abu Bakar mulai
menyampaikan dakwah kepada orang lain// Dengan keislaman dan kegigihannya dalam berdakwah/ akhirnya Alloh
membukakan
hati-hati orang-orang yang beliau dakwahi untuk menerima kebenaran Islam//
Di samping
itu/ ia juga banyak membebaskan budak-budak
yang disiksa karena masuk Islam seperti Bilal bin Rabah dan ‘Amir bin
Fuhairoh
// Hal
ini sebagaimana disebut-kan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrok dari
‘Aisyah
bahwa beliau berkata: “Abu Bakar telah memerdekakan
tujuh orang budak yang disiksa di jalan
Alloh/ di antara yang beliau
merdekakan adalah Bilal dan ‘Amir bin
Fuhairoh
//
Pembaca yang budiman…/ Di
antara budak-budak yang mendapat penyiksaan
karena masuk Islam adalah Bilal// Ia disiksa oleh tuannya yaitu Umayyah bin Khalaf dengan berbagai macam
bentuk penyiksaan// Suatu hari ia direbahkan di atas padang pasir
yang panas/ lalu diletakkan batu
besar yang panas di atas perutnya//
Kemudian Umayyah berkata/ “Demi Alloh/ engkau
akan tetap terus begini sampai mati/ atau engkau mengingkari
Muhammad dan menyembah Latta dan ‘Uzza//”
Ketika itu lewatlah Abu Bakar
kemudian ia membeli Bilal dari tuannya dan memerdekakannya karena Alloh
//
Ibnu Jarir
meriwayatkan dari ‘Abdulloh bin Zubair
/ bahwa ia berkata/ “Abu Bakar ash-Shiddiq banyak memerdekakan budak yang masuk Islam
di Mekkah// Beliau juga memerdekakan budak-budak wanita
yang masuk Islam// Lalu ayahnya berkata/ “Wahai anakku/ aku lihat engkau memerdekakan orang-orang yang lemah// Kenapa
engkau tidak memerdekakan seorang laki-laki
yang kuat sehingga mereka bisa membantu dan membelamu?”// Abu Bakar menjawab/ “Wahai ayah/ aku hanya menginginkan apa
yang ada di sisi Alloh//”
Di samping itu/ Abu Bakar
ash-Shiddiq
juga
banyak memberikan tunjangan dan
bantuan kepada orang-orang yang lemah dan miskin// Di antara yang mendapatkan tunjangannya
itu adalah Misthoh bin Utsatsah
// Ketika terjadi peristiwa kabar bohong yang mencemarkan nama baik putrinya/ ‘Aisyah
/ Misthoh ikut terlibat dalam penyebaran berita bohong itu//
Abu Bakar
bersumpah akan
memutus tunjangannya kepada Misthoh karena keterlibatannya tersebut// Kemudian turunlah wahyu yang membersihkan ‘Aisyah dari tuduhan yang keji tersebut// Setelah jelas kesucian ‘Aisyah
dan
orang-orang yang terlibat dalam penyebaran berita bohong itu telah dicambuk 80-kali termasuk Misthoh-/ maka
Alloh
menegur ash-Shiddiq
atas sumpahnya // Sebagaimana Alloh
berfirman dalam surat An Nur ayat 22 yang
berbunyi:/
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو
الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ
وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا
تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Yang artinya:/ “Dan janganlah orang-orang yang mempunyai ke-lebihan
dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka (tidak) akan
memberi (bantuan) ke-pada kaum kerabat(nya)/ orang-orang miskin dan
orang-orang yang berhijrah pada jalan Alloh/ serta hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada// Apakah kalian tidak ingin bahwa Alloh mengampuni kalian? Dan Alloh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang//”
Mendengar turunnya ayat tersebut/
Abu Bakar
langsung
berkata/ “Tentu/ demi Alloh aku ingin agar
Alloh mengampuniku”/ lalu iapun menyalurkan kembali nafkah
yang selama ini biasa ia berikan kepada
Misthoh seraya berkata: “Demi Alloh/ aku
tidak akan memutus nafkah tersebut untuk selama-lamanya//”
Demikian pemurahnya Abu Bakar
ash-Shiddiq
/ beliau tetap memberikan bantuannya hingga kepada orang yang pernah menyakitinya sekalipun//
Pembaca yang budiman/ demikianlah Tarikh islami yang dapat kita ulas/ semoga bemanfaat/ wallohu’alam/